Latest Post
Loading...

Pemberangkatan JCH Dipercepat 30 Menit

BENGKULU – Ini informasi penting bagi seluruh Jemaah Calon Haji (JCH) se Provinsi Bengkulu. Apa itu? Kesepakatan terbaru antara pihak maskapai Lion Air dengan Maskapai Garuda Indonesia yang melibatkan Kanwil Kementeriam Agama serta Pemprov pukul 09.00 WIB Rabu (3/9) memutuskan jadwal pemberangkatan CJH dipercepat 30 menit dari jadwal sebelumnya.
Akibat perubahan jadwal itu, maka seluruh jadwal mulai dari tahapan masuk Asrama Haji hingga pelepasan dan jadwal pemberangkatan menuju Embarkasi Padang dan menuju Jeddah juga dipercepat. Hal itu disampaikan Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu H Suardi Abbas, SH, MH melalui Kabid Haji dan Umroh Drs Zahdi Taher, MHI kepada RB kemarin, (3/9) di ruangannya.
Dikatakan Zahdi, sesuai jadwal awal JCH masuk ke Asrama Haji pukul 07.00 WIB, namun karena ada perubahan maka khusus untuk memasuki Asrama Haji dimulai usai Salat Subuh sampai pukul 06.30 WIB untuk semua Kloter. Namun untuk pemberangkatan Kloter 4 berangkat dari Embarkasi Antara Bengkulu semula pukul 22.30 WIB menjadi pukul 22.00 WIB dan tiba di BIM Padang pukul 23.00 WIB serta berangkat ke Jeddah pukul 01.00 WIB dini hari.
Sedangkan untuk Kloter 5 berangkat dari Embarkasi Antara yang semula dijadwalkan pukul 22.50 WIB menjadi pukul 22.20 WIB dan tiba di BIM Padang pukul 00.30 WIB dini hari dan tiba di Jeddah pukul 02.30 WIB. Untuk Kloter 6 berangkat dari Embarkasi Antara Bengkulu berubah semula pukul 02.00 WIB menjadi pukul 01.30 WIB, tiba di BIM Padang pukul 02.30 WIB, dan tiba di Jeddah pukul 04.30 WIB.
“Jadi kami imbau agar JCH untuk dapat tiba di Asrama Haji lebih cepat. Karena bisa jadi sewaktu-waktu ada perubahan dipercepat kembali pemberangkatannya. Gunanya JCH cepat masuk asrama itu agar bisa cepat mendapatkan living cost, paspor dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan. Sebab jumlah CJH cukup banyak untuk masing-masing kloter. Akibat percepatan pemberangkatan, maka seluruh tahapan ikut dipercepat,’’ tegas Zahdi didampingi Kasubbag Humas dan Informasi H Nopian Gustari, S.Pd.I, M.Pd.I usai rapat di Embarkasi Antara Asrama Haji.
Terancam Tanpa Petugas Kesehatan
Selain itu kata Zahdi, saat ini jumlah JCH yang menunda pemberangkatannya padahal sudah melunasi BPIH sebanyak dua orang. Yakni CJH dari Benteng atas nama Ariatul Afifa Gimar lantaran sakit, dan CJH dari Lebong atas nama Gofar bin Bedul lantaran habis operasi prostat. Keduanya adalah CJH Kloter 6. Sedangkan untuk 1.298 JCH lainnya baik kloter 4, 5 dan 6 semuanya sudah siap paspor. Untuk 9 petugas kesehatan masing-masing kloter terancam tidak bisa berangkat karena paspor sudah dibawa ke Padang. Bahkan dari 9 petugas kesehatan itu sudah tiga orang yang sudah diberangkatkan ke Jeddah menjadi petugas kesehatan kloter 3 Padang. Sehingga petugas kesehatan untuk kloter 6 sudah tidak ada dari Bengkulu.
‘’Untuk soal petugas kesehatan itu sudah bukan tanggungjawab kami lagi. Sebab sudah diserahkan ke tim kesehatan kantor pelabuhan. Hasil peneluran kami memang paspornya sudah tidak ada lagi dengan kami, karena sudah diserahkan langsung ke Padang. Padahal harusnya disampaikan dulu ke Kami untuk didata. Sebab untuk 6 paspor tim PPIH yang awalnya belum ada akhirnya termasuk CJH yang terlambat mendapatkan itu sudah berhasil didapati dari Kementerian RI yang sudah divisa,’’ tegas Zahdi yang diamini Kasi Haji H Kharnolis, S.Pd.I.
Kloter 4 Berangkat
Sementara Plt Sekda Provinsi Bengkulu Drs H Sumardi, MM yang langsung memantau kesiapan pemberangkatan hari ini mengatakan bahwa proses pemberangkatan JCH kloter 4 yakni dari Kota Bengkulu sebanyak 244 orang dan Seluma sebanyak 59 orang serta dari Mukomuko 140 orang dan Kepahiang 1 orang ditambah 4 TPHD dan 5 petugas kloter sudah matang. Sebab mulai dari pemeriksaan barang sudah selesai. JCH dari Mukomuko juga sudah tiba mala mini (malam tadi,red) dan menginap di asrama haji. Para CJH setelah mendapatkan paspor dan living sost dan memeriksakan diri kesehatannya akan dilepas oleh Gubernur.
‘’Jadi diimbau CJH tidak boleh diantar ke asrama haji oleh keluarga. Sebab harus serentak. Kalaupun ada hal-hal yang penting disampaikan ke JCH bisa masuk embarkasi secara bergantian. Sebab tidak boleh keluarga JCH memasuki areal embarkasi yang sudah distirilkan. Karena ketertiban, dan kelancaran pemberangkatan akan menjadi penilaian dalam penyelenggaran haji tahun ini,’’ tegas Sumardi.
Selain itu diharapkan tahun 2016 mendatang, tidak ada lagi pemotongan 20 persen. Artinya kuota sebanyak 1.614 untuk Bengkulu akan terisikan penuh. Sehingga akan mengurangi penumpukan antrean. Untuk embarkasi antara menjadi embarkasi penuh masih sangat sulit. Sebab butuh sebanyak 4000 kuota CJH diberangkatkan agar bisa jadi embarkasi penuh.
‘’Harapan kita tujuh tahun ke depan sudah embarkasi penuh. Kini kita masih berusaha melobi beberapa Provinsi terdekat untuk bisa berangkat melalui Embarkasi Antara Bengkulu,’’ pungkas Sumardi.(che)
Sumber : Rakyat Bengkulu